Psy - Gangnam Style

Minggu, 11 Januari 2015

Gustiansyah

Straight News

LAMPU SEN TIDAK MENYALA, BADAN BINASA

Singkawang– Bujang (21) luka parah setelah sepeda motor yang dikendarai korban bersama Fatimah (20), bertabrakan dengan sepeda motor yang dikendarai Burhan (37), di ruas jalan R.A. Kartini , Sekip Lama, 13.00wib Rabu (01/10/2015).
Informasi dari warga sekitar menyebutkan, kecelakaan tersebut berawal saat sepeda motor yang dikemudikan Sinaga ingin belok ke arah kanan, namun lelaki yang perprofesi sebagai karyawan koperasi ini tidak menghidupkan lampu sen. Sementara itu, Bujang yang berada di belakang Burhan tidak mengetahui bahwa orang yang berada di depannya akan belok hingga ia terus melajukan kendaraannya dengan kencang, akhrinya tabrakan pun tidak dapat dihindari.
Hal tersebut dibenarkan oleh Fatimah. Wanita yang dibonceng oleh Bujang ini tidak menyangka kecelakaan tersebut akan menimpa mereka. ‘’Jalan ini kan luas, jadi kami dari belakang mau motong, nggak taunya bapak yang ada di depan kami malah mau belok tapi dia tidak menghidupkan lampu sen, ya kami tidak tahu kalau dia mau belok,’’ ujar wanita yang berprofesi sebagai penjual gorengan ini.
Burhan yang langsung pingsan di tempat dibawa ke salah satu rumah warga terdekat. Tidak diketahui penyebab pasti pingsannya warga Jalan Garuda Sakti ini. Ia kembali sadar sekitar 15 menit kemudian. Tak ada luka serius yang dialami olehnya. Ia hanya merasakan pusing dan sakit di bagian tangan kanan. Lain halnya dengan Bujang. Pria yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian ini mengalami luka cukup parah pada bagian wajah, tangan kanan, dan kaki kanan. Sedangkan Ike hanya mengalami cidera ringan di bagian tangan kanannya.
Minah, kakak Bujang, sangat menyayangkan kejadian ini. Wanita paruh baya yang datang beberapa menit setelah kejadian tersebut sempat shock melihat keadaan adik laki-lakinya luka parah akibat kecelakaan. ‘’Baru tadi dia pamit sama saya untuk mengantarkan istrinya (Fatimah) kerja, tidak lama setelah itu ada yang nelpon kalau dia (bujang) kecelakaan. Padahal sebelum dia berangkat saya sudah bilang untuk hati-hati,’’ ujarnya.
Salah seorang warga, Parman (35), mengaku ruas jalan tempat kejadian memang sering terjadi kecelakaan. Jalanan yang luas membuat para pengguna jalan lalai dalam berkendara. ‘’Kondisi jalan di sini memang luas, tapi sayangnya pengguna jalan sering menyepelekan hal tersebut. Mentang-mentang sepi, mereka seenaknya saja berkendara, ya jadinya seperti kecelakaan tadi,’’ ujar wanita yang menyaksikan langsung kecelakaan tersebut.
Tabrakan yang mengakibatkan motor kedua korban rusak parah ini pun diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Ketiga korban tersebut dirujuk ke Rumah DKT, tak jauh dari lokasi kecelakaan.***



Feature News

WANITA PARUBAYA PENJUAL BUNGA

Demi menafkahi anak-anaknya, seorang ibu parubaya di Singkawang, Kalimantan Barat, menjual bunga hias. Dia adalah Fatimah (60) yang kini menggantikan peran almarhum suaminya untuk memenuhi kebutuhan 6 anaknya.
Kebun seluas seratus meter persegi inilah yang digunakan ibu fatimah untuk menanam dan merawat bunga hias untuk dijual. Wanita lulusan Sekolah Dasar itu harus merawat dan menjaga kebun tanaman hiasnya setiap hari, agar terlihat menarik. Semua dilakukannya sendiri disaat anak-anaknya sedang bermain dan sekolah. dia sendiri yang menjaga dan merawat bunga hias tersebut.
Dari hasil menjual bunga yang tak menentu biasanya ibu fatimah mendapat penghasilan Rp. 100ribu paling banyak dan kadang tidak ada sama sekali. Dari penghasilannya sebagian ditabung untuk biaya sekolah anak-anaknya, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ia mengaku perjuangannya masih panjang dan tidak akan berhenti bekerja sebagai penjual tanaman hias sebelum seluruh anaknya menyelesaikan sekolah dan berumah tangga. Sebuah perjuangan yang tak mengenal lelah dari seorang Ibu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar