Straight News
LAMPU SEN TIDAK
MENYALA, BADAN BINASA
Singkawang– Bujang (21) luka parah setelah sepeda
motor yang dikendarai korban bersama Fatimah (20), bertabrakan dengan sepeda
motor yang dikendarai Burhan (37), di ruas jalan R.A. Kartini , Sekip Lama,
13.00wib Rabu (01/10/2015).
Informasi dari warga sekitar menyebutkan, kecelakaan
tersebut berawal saat sepeda motor yang dikemudikan Sinaga ingin belok ke arah
kanan, namun lelaki yang perprofesi sebagai karyawan koperasi ini tidak
menghidupkan lampu sen. Sementara itu, Bujang yang berada di belakang Burhan
tidak mengetahui bahwa orang yang berada di depannya akan belok hingga ia terus
melajukan kendaraannya dengan kencang, akhrinya tabrakan pun tidak dapat dihindari.
Hal tersebut dibenarkan oleh Fatimah. Wanita yang
dibonceng oleh Bujang ini tidak menyangka kecelakaan tersebut akan menimpa
mereka. ‘’Jalan ini kan luas, jadi kami dari belakang mau motong, nggak taunya
bapak yang ada di depan kami malah mau belok tapi dia tidak menghidupkan lampu
sen, ya kami tidak tahu kalau dia mau belok,’’ ujar wanita yang berprofesi
sebagai penjual gorengan ini.
Burhan yang langsung pingsan di tempat dibawa ke
salah satu rumah warga terdekat. Tidak diketahui penyebab pasti pingsannya
warga Jalan Garuda Sakti ini. Ia kembali sadar sekitar 15 menit kemudian. Tak
ada luka serius yang dialami olehnya. Ia hanya merasakan pusing dan sakit di
bagian tangan kanan. Lain halnya dengan Bujang. Pria yang tinggal tidak
jauh dari tempat kejadian ini mengalami luka cukup parah pada bagian wajah,
tangan kanan, dan kaki kanan. Sedangkan Ike hanya mengalami cidera ringan di
bagian tangan kanannya.
Minah, kakak Bujang, sangat menyayangkan kejadian
ini. Wanita paruh baya yang datang beberapa menit setelah kejadian tersebut
sempat shock melihat keadaan adik laki-lakinya luka parah akibat kecelakaan.
‘’Baru tadi dia pamit sama saya untuk mengantarkan istrinya (Fatimah) kerja,
tidak lama setelah itu ada yang nelpon kalau dia (bujang) kecelakaan. Padahal
sebelum dia berangkat saya sudah bilang untuk hati-hati,’’ ujarnya.
Salah seorang warga, Parman (35), mengaku ruas jalan
tempat kejadian memang sering terjadi kecelakaan. Jalanan yang luas membuat
para pengguna jalan lalai dalam berkendara. ‘’Kondisi jalan di sini memang
luas, tapi sayangnya pengguna jalan sering menyepelekan hal tersebut.
Mentang-mentang sepi, mereka seenaknya saja berkendara, ya jadinya seperti
kecelakaan tadi,’’ ujar wanita yang menyaksikan langsung kecelakaan tersebut.
Tabrakan yang mengakibatkan motor kedua korban rusak
parah ini pun diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Ketiga korban tersebut
dirujuk ke Rumah DKT, tak jauh dari lokasi kecelakaan.***
Feature News
WANITA PARUBAYA PENJUAL
BUNGA
Demi menafkahi anak-anaknya, seorang ibu parubaya di
Singkawang, Kalimantan Barat, menjual bunga hias. Dia adalah Fatimah (60) yang
kini menggantikan peran almarhum suaminya untuk memenuhi kebutuhan 6 anaknya.
Kebun
seluas seratus meter persegi inilah yang digunakan ibu fatimah untuk menanam
dan merawat bunga hias untuk dijual. Wanita lulusan Sekolah Dasar itu harus
merawat dan menjaga kebun tanaman hiasnya setiap hari, agar terlihat menarik.
Semua dilakukannya sendiri disaat anak-anaknya sedang bermain dan sekolah. dia
sendiri yang menjaga dan merawat bunga hias tersebut.
Dari hasil menjual bunga yang tak menentu biasanya
ibu fatimah mendapat penghasilan Rp. 100ribu paling banyak dan kadang tidak ada
sama sekali. Dari penghasilannya sebagian ditabung untuk biaya sekolah
anak-anaknya, sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, ia mengaku
perjuangannya masih panjang dan tidak akan berhenti bekerja sebagai penjual
tanaman hias sebelum seluruh anaknya menyelesaikan sekolah dan berumah tangga.
Sebuah perjuangan yang tak mengenal lelah dari seorang Ibu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar