Psy - Gangnam Style

Minggu, 11 Januari 2015

Shella Monica

Straight News
EVAKUASI TERHAMBAT MEDAN




Rabu sore, 31 Desember 2014 evakuasi tanah longsor di Bukit Jamur Kabupaten Bengkayang terhambat medan berat berupa jalan menanjak berliku-liku dan tanah yang licin. Pukul 17.00, Rabu (24/2), evakuasi terpaksa dihentikan karena khawatir longsor susulan akan terjadi setelah hujan deras kembali mengguyur kawasan Bukit Jamur tersebut.
Hingga pukul 19.00, jumlah korban yang ditemukan dari timbunan longsor 2 orang dari 15 nama yang dilaporkan hilang oleh keluarganya.Kebanyakan hilangnya anak muda yang sedang kemah di negeri diatas awan berikut sebutan Bukit Jamur tersebut.Sebelum diserahkan kepada keluarga, korban yang ditemukan dibawa ke masjid setempat yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi longsor.
Hujan pada Rabu sore menyebabkan lumpur longsoran tebing menjadi liat dan membahayakan petugas evakuasi.Tanah longsor tersebut dikarenakan tangan nakal manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan,kebanyakan warga sebagian mengeruk tanah diperbatasan Bukit Jamur tersebut dan menyebabkan longsor seketika. Adanya longsor,lalu lintas juga menjadi terhambat.
Di lokasi longsor, 3 rumah warga di RW 1 tertimbun dan roboh yang tersisa hanya puing-puing seng tergeletak ditepian.Lokasi longsor yang terletak di kaki Gunung  itu juga tak terjangkau frekuensi radio ataupun telepon seluler. Tak heran, saat longsor terjadi, Selasa pagi, informasi mengenai peristiwa tersebut disampaikan warga kepada aparat Serukam beberapa jam kemudian, dengan menempuh jarak sejauh 22 kilometer

Feature News
PELUKIS BUTA MANCANEGARA


Di masa kecil, Amir Prounce Oedhin tidak merasakan duduk dibangku sekolah, Ibunya pun tidak membolehkan Amir untuk keluar rumah apalagi bermain dengan teman sebayanya. Di masa itu Amir menjadi anak yang pendiam yang tidak mengenal lingkungan sekitar, dengan kondisi kedua matanya membuat Ibu merasa berkecil hati melihat anaknya tidak seberuntung anak pada umumnya.
Pada usia tersebut Amir mencari kesibukan lain mencorat-coret kotak kerja milik sang Ibu. Selama 25 tahun Amir mengasah kemampuannya  melukis alam sekitar dengan menggunakan cat serta kanfas untuk membuat sesuatu yang istimewa khusus hadiah ulang tahun Ibunya.Pada waktu itu terkejut bagaimana mungkin anak yang mempunyai kekurangan tidak dapat melihat bisa membuat lukisan yang amat menakjubkan.
28 tahun sekarang usia Amir, dan beribu penghargaan yang telah ia dapatkan. Membuat Ibunya bangga akan keberhasilannya.
Sebagai pelukis, Amir Oedhin telah memamerkan hasil karyanya di Turki Afrika dll.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar